Senin, 04 April 2011

reproduksi pada remaja.



KATA PENGANTAR
            Puji syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik..
            Makalah ini disusun dengan harapan mampu membangkitkan motivasi belajar bagi mahasiswa dan siap membuka diri untuk menerima segala informasi yang berkaitan dengan pembelajaran. Pada akhirnya mahasiswa mampu memahami manfaat belajar yang dilakukannya.
            Akhirnya, semoga makalah ini dapat menjadi bagian penting dalam proses belajar dan berlatih sehingga diharapkan sanggup memberi sumbangsih bagi pembangunan sumber daya manusia. Kembangkanlah daya wawasan dan daya imajinasi untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman anda.
           

                                                                                    Polewali, Desember  2010






DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………….…………………………………… i
Daftar isi . ……………………………………………………………………… ii
A.    Pendahuluan ....................................................................................................1
B.     Pengertian etika................................................................................................2
C.     Alasan pentingnya etika dalam birokrasi ......................................................3-5
D.    Darimana etika birokrasi dibentuk ................................................................6-8
E.     Peraturan Kepegawaian sebagai bagian dari penerapan etika birokrasi.......9-10
















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masa remaja merupakan titik permulaan dari kebutuhan otonomi yang lebih jauh dan terdapat keinginan untuk melepaskan diri dari supervisi oarang dewasa. Masa ini bagi kedua jenis kelamin merupakan masa untuk menjalin hubungan heterososial seperti orang dewasa pada umumnya. Masa ini adalah masa ketika remaja laki-laki dan perempuan melakukan suatu hubungan guna  mengantisipasi kehidupan berkeluarga kelak pada masa yang akan datang.
Pubertas ditandai dengan perkembangan ciri seksual sekunder yang memiliki pengaruh langsung pada dorongan seksual intrinsik. Pada remaja laki-laki, perkembangan yang utama adalah kapasitas ejakulasi yang langsung terkait dengan pengalaman seksual yang menyenangkan. Pada remaja perempuan, ekspresi pubertas yang paling utama adalah menstruasi.  
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Makalah kami adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui defenisi masa remaja
b.      Untuk mengetahu perubahan fisik pada remaja
c.       Untuk mengetahui pelayanan reproduksi bagi remaja

C.    Tujuan
1.      Tujuan umum :
 Untuk dapat mengetahui kesehatan reproduksi pada remaja
2.      Tujuan khusus :
Kita dapat mengetahui kesehatan reproduksi pada remaja. Maka dari itu kita harus mengetahui perubahan-perubahan fisik pada remaja, dan bimbingan yang diberikan pada remaja.       
D.    Manfaat Penulisan
1.      Manfaat teoritis :
memberikan pengetahuan tentang perubahan fisik pada remaja, dan kesehatan reproduksi pada remaja.
2.      Manfaat praktisi :
a.       Untuk mahasiswa :
Sebagai bahan realisasi mahasiswa dalam membina dan menambah ilmu pengetahuan tentang mata kuliah Kesehatan Reproduksi. khususnya mengenai asuhan kesehatan reproduksi pada remaja.
b.      Untuk pembaca :
Menambah wawasan kepada pembaca mengetahui kesehatan reproduksi pada remaja.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Definisi Masa Remaja
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis.
            Seksualitas dan kesehatan reproduksi remaja didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik dan psikis seorang remaja, termasuk keadaan terbebas dari kehamilan yang tak dikehendaki, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS) ter-masuk HIV/AIDS, serta semua bentuk kekerasan dan pemaksaan seksual (FCI, 2000).

B.      Perubahan Fisik Pada Remaja
            Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis dan sebagainya.
            Sekitar 2 tahun pertumbuhan tinggi dan berat badan mengikuti perkembangan kematangan seksual remaja. Anak remaja putri mengalami. Pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata usia 12 tahun. Pada anak remaja putra mulai menunjukkan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11 tahun, sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun. Penyebab terjadi makin awalnya tanda-tanda pertumbuhan diperkirakan karena faktor gizi yang semakin baik, rangsangan dari lingkungan, iklim, dan faktor sosio-ekonomi.



C.    Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja

Pilihan dan keputusan yang diambil seorang remaja sangat tergantung kepada kualitas dan kuantitas informasi yang mereka miliki, serta ketersediaan pelayanan dan kebijakan yang spesifik untuk mereka, baik formal maupun informal.
Jumlah fasilitas reproduksi yang menyeluruh untuk remaja sangat pada remaja dengan masalah kehamilan dan persalinan tidak direncanakan. Keprihatinan akan jaminan kerahasiaan (privacy) atau kemampuan membayar, dan kenyataan dan presepsi remaja terhadap sikap yang tidak senang yang di tunjukkan oleh pihak kesehatan. Karena kondisi, remaja merupakan kelompok sasaran pelayanan yang mengutamakan prifacy. 
Peran bidan dalam menanggulangi masalah sexsual, ikut serta dalam kelompok remaja sehingga lebih mudah mengadakan pendekatan. Misalnya: pengajian remaja dan karang taruna melakukan penyuluhan pada remaja yang berkaitan dengankespro.
Ø  Peran dan tugas bidan melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan:
Secara umum dalam penganggulangan masalah pada remaja, peran bidan adalah sebagai fasilitator dan konselor yang bisa di jadikan tempat mencari jawaban dari suatu permasalahan  yang dihadapi oleh remaja bidan harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup. Contoh peran yang bisa dilakukan oleh bidan adalah:
1.      Mendengarkan keluhan remaja yang bermasalah, dengan tetap menjaga kerahasiaan kliennya.
2.      Membangun komunikasi dengan remaja
3.      Ikut serta dalam kelompok remaja
4.      Melakukan penyuluhan pada remaja berkaitan dengan kesehatan reproduksi
5.      Memberikan informasi yang lengkap pada remaja sesuai dengan kebutuhannya.














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Masa remaja di awali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik meliputi penampilan fisik, seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Peran bidan melibatkan wanita wanita dalam penganmbilan keputusan secara umum dalam penanggulangan masalah pada remaja, peran bidan adalah sebagai fasilitator dan konselor yang bisa di jadikan tempat mencari jawaban darisuatu permasalahan yang dihadapi oleh remaja.

B.     Saran








DAFTAR PUSTAKA

Sadarjoen, sawitri supardi: Bunga rampai Kasus gangguan psikoseksual, Bandung: 2005
Htp:// askep-askeb-kita. Blogspot.com/
Http:// Bidanshop. Blogspot.com/2010/02/ kesehatan-reproduksi-pada remaja

















Tugas kelompok
Kesehatan reproduksi

ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA
KELOMPOK 2

1.      ANDI ARWINI                                                         5. HIKMA
2.      FARMIYANTI WILANDARI                               6.
3.      NINI EKAWATI                                                      7.
4.      NURWAHIDA


PROGRAM STUDI D III JURUSAN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIkes BINA GENERASI POLMAN
2009/2010








Tidak ada komentar:

Posting Komentar